Sering kali terdapat beberapa kondisi dan gejala yang menjadi kekhawatiran kaum pria mengenai kesehatan penisnya. Walau tidak semuanya kondisi yang tidak wajar berujung pada kondisi yang berbahaya, tetap saja perubahan kondisi sedikit dari penis yang dinilai kewajaran perlu diwaspadai. Apa sajakah gejala-gejala yang perlu diwasapadai? Simak paparannya berikut ini:
Tidak wajar yang dimaksud disini adalah diluar kewajaran penis Anda biasanya, contohnya jika ada perubahan arah lengkungan. Sejatinya penis yang membengkok adalah wajar dan sangat normal dan difaktori genetik (turunan). Namun pantas diwaspadai jika terdapat kondisi membengkok diluar kewajaran yang menyebabkan nyeri dan menganggu aktivitas seksual. Kuravatura penis (penis membengkok) bisa disebabkan karena terjadinya benturan, aktivitas seks tidak normal (kasar, diluar kebiasaan). Ataupun bisa juga disebabkan benturan hebat, seperti benturan (trauma) ketika olahraga dan lainnya. Konsultasikan hal ini ke dokter jika sudah mengganggu aktivitas buang air kecil dan seks. Penis yang bengkok tentu menimbulkan kekhawatiran pada kaum pria. Normalnya, penis memang sedikit bengkok. Namun, ada keadaan yang membuat penis bengkok dengan derajat bervariasi baik ke atas-bawah, maupun kiri-kanan. Keadaan ini disebut dengan Peyronie’s Disease. Peyronie's Diesase merupakan keadaan terbentuknya lapisan jaringan fibrosa parut (plak) yang keras di bawah kulit pada bagian atas atau bawah penis. Ketika penis mengalami ereksi, jaringan parut tersebut menarik bagian penis tersebut sehingga terbentuk penis yang bengkok. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri saat ereksi.
Bila Anda menemukan kutil, luka, atau sekedar bercak kemerahan di penis atau sekitar area genital Anda, besar kemungkinan Anda mengalami gejala penyakit infeksi menular seks. Terlebih lagi jika Anda merasakan gejala ini ketika belum lama melakukan aktivitas seksual tanpa pengaman.Benjolan atau bintik. Terutama di area-area yang terkait dengan aktivitas hubungan seksual, seperti di daerah kemaluan, mulut dan rongga mulut, dubur/anus. Benjolan tersebut dapat berupa jengger ayam di daerah sekitar dubur atau kemaluan, pembesaran kelenjar getah bening biasanya di daerah lipat paha atau bintik-bintik berair seperti cacar air di daerah kemaluan atau mulut. Pada infeksi HIV, mulanya biasanya disertai dengan gejala seperti flu biasa kemudian dapat sembuh sendiri, sehingga perlu pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya infeksi virus HIV. Mereka yang memiliki perilaku aktivitas seksual yang berbahaya sebaiknya memeriksakan status HIVnya ke dokter. Penanganan IMS ini sebenarnya harus segera, supaya infeksi yang terjadi tidak naik ke organ reproduksi atas dan menyebabkan ketidaksuburan atau dalam kasus HIV, menyebabkan kematian.
3. Nyeri Hebat pada Penis
Penis sangat berpotensi mengalami cedera, sekalipun tidak dalam kondisi ereksi (keras). Salah satu gejala penis yang mengalami trauma adalah nyeri hebat, Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika sudah dirasa mengganggu. Segeralah lakukan konsultasi ke dokter atau pun lakukan kunjungan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan penuh jika mengalami beberapa kondisi yang dipaparkan diatas, guna mencegah risiko yang lebih fatal.
4. Perdarahan saat berkemih atau ejakulasi
Jika Anda mengalami kondisi ini, bisa jadi merupakan sebuah gejala dari infeksi saluran kemih ataupun gangguan prostat. Meskipun demikian, gejala ini merupakan indikasi yang pantas disepelekan. Segera periksa ke dokter, atau lebih jauh dokter spesialis bedah urologi.
5. Keluarnya Cairan yang Abnormal dari Penis
Gejala satu ini juga merupakan gejala dari infeksi penyakit menular seks. Cairan yang diluar kewajaran biasanya hadir berupa nanah, cairan kuning, atau berwarna yang diluar kewajaran dan acapkali mengeluarkan aroma tidak sedap.
Kondisi ini tidak dapat diremehkan dan harus ditangani segera. Oleh karena itu ada 3 hal yang harus segera dilakukan:
- Segera mencari pertolongan medis. Jangan bertanya pada teman atau diobati sendiri dengan dosis dan aturan pakai yang salah karena nanti dapat menyebabkan penyakit lebih parah dan harus diobati dengan obat yang lebih kuat.
- Jujur dengan dokter. Terbuka mengenai riwayat aktivitas seksual dengan segera kepada dokter agar dokter dapat segera menelusuri penyebab masalah kesehatan dan dapat memberikan pengobatan yang tepat.
- Terbuka dengan pasangan. Pada saat pengobatan perlu jujur dengan pasangan, karena partner seksual juga perlu diobati agar tidak terjadi infeksi berulang. Selain itu, hal ini menyangkut pantangan saat pengobatan yaitu tidak boleh berhubungan sama sekali selama pengobatan.
Sumber : https://www.klikdokter.com/
Post a Comment
Post a Comment
Silahkan berikan komentar anda tentang blogger saya, agar bisa lagi menjadi lebih baik sesuai yang kita harapkan :) terima kasih atas kunjungannya.